This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 30 Oktober 2011

kendali mutu 2

HITUNG JUMLAH LEKOSIT












Kelompok 3
Anggota :
1.Eko Sukarno (A.101.14.016)
2.Farida Tri Nuraini (A.101.14.017)
3.Fury Masnita Sari (A.101.14.018)
4.Gani Septa (A.101.14.019)
5.Hani Mukhlis S (A.101.14.020)
6. Hapsari Prasetyani (A.101.14.021)
7. Ida Ratna Sari (A.1O1.14.O22)



PENANGANAN SPESIMEN / SAMPEL
Hasil pemeriksaan laboratorium umumnya digunakan oleh dokter untuk membantu menentukan diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium , yaitu :
1.Pra analitik
2.Analitik
3. Post analitik
Pada tahap pra Analitik sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Yang termasuk dalam tahapan pra analitik adalah :
1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium
2. Persiapan penderita / pasien
3. Persiapan alat yang dipakai
4. Cara pengambilan sampel
5. Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) dan transportasi

SPESIMEN DAN SAMPEL
A.Spesimen
Adalah sejumlah darah yang diambil untuk pemeriksaan satu jenis atau lebih tes labortorium
B Sampel
Adalah sebagian (aliquot) spesimen darah yang diambil, dikirim dan diproses di dalam laboratorium sebagai bahan untuk pemeriksaan tertentu. Contoh : aliquot dari Wholeblood dengan antikoagulan , aliquot dari plasma , aliquot dari serum

1.PENANGANAN SPESIMEN
A. MACAM SPESIMEN
Spesimen yang berasal dari manusia dapat berupa :
1.Serum 9. Apus rectum, Apus Tenggorok
2.Plasma 10. Pus
3.Darah (Wholeblood) 11. Sperma
4. 12. Cairan pleura

5.Tinja 13. Cairan ascites
6. Sputum 14. Sekret : - Uretra - Mata
7.Cairan otak - Telinga
8.Bilasan lambung - Hidung



B. Persiapan
1 . persiapan secara umum
a. persiapan pasien untuk mengambil spesimen pada keadaan basal :
1) untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa 8-12 jam sebelum diambil darah
2) pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul 07.00 – 09.00
b. menghindari obat obatan sebelum spesimen diambil.
1) untuk pemeriksaan dengan spesimen darah, tidak minum obat 4 – 24 jam
Sebelum pengambilan spesimen.
2) untuk pemeriksaan dengan spesimen darah, tidak minum obat 48 – 72 jam
Sebelum pengambilan darah
3) apabila pemberian obat tidak memungkinkan untuk dihentikan harus
Diinformasikan kepada petugas laboratorium
c. menghindari aktivitas fisik sebelum spesimen diambil
d. memperhatikan efek postur
untuk menormalkan keseimbangan cairan tubuh dari posisi berdiri keposisi duduk
dianjurkan pasien duduk tenang sekurang kurangnya 15 menit sebelum
pemeriksaan.
e. memperhatikan ariasi diurnal ( perubahan kadar analit sepanjang hari )
pemeriksaan yang dipengaruhi variasi diurnalperlu diperhatikan waktu
pengambilan darahnya, (pemeriksaan ACTH, renin, aldosteron.




PROLOG PRA ANALISA PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT
Persiapan Alat
1. Metode pipet
a. Pipet thoma leukosit
b. Kamar hitung
c. Mikroskop
d. Aspirator
e. Deck glass
f. Lancet steril
g. Sampel darah
h. Alkohol 70%
i. Kapas
j. Larutan pengencer
2. Metode Tabung
a. Tabung serologi
b. Parafilm
c. Kamar hitung
d. Deck glass
e. Lancet steril
f. Mikroskop
g. Aspirator
h. Sampel darah
i. Alkohol 70%
j. Kapas
k. Larutan pengencer









Menghitung Leukosit
Darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. jumlah leukosit dihitung dengan volume tertentu ; dengan mengenakan faktor konversi jumlah leukosit per ul darah dapat diperhitungkan. larutan TURK digunakan sebagai larutan pengencer, dengan komposisi : larutan gentianviolet 1% dalam air 1 ml, asam asetat glasial 1 ml, aquadest ad 100 ml. saringlah sebelum dipakai.
Cara :
• Mengisi pipet Leukosit
1. Isaplah darah kapiler (kapiler, EDTA, atau oxalat) sampai pada garis tanda “0,5″ tepat.
2. Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet
3. Masukkan ujung pipet kedalam larutan TURK sambil mempertahankan darah tetap pada garis tan tadi. pipet dipegang dengan sudut 45 derajat dan larutan TURK dihisap perlahan-lahan sampai garis tanda “11″ tepat. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
4. Angkatlah pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari kemudian lepaskan karet penghisap.
5. Kocoklah pipet tadi selama 15-30 detik. jika tidak segera akan dihitung letakkan pipet dalam posisi horizontal.
• Mengisi kamar hitung
1. Letakkan kamar hitung yang telah benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang mendatar di atas meja.
2. Kocoklah pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus menerus (jangan samapai ada cairan yang terbuang dari pipet saat mengocok)
3. Buang semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3 – 4 tetes) dan kemudian sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan menyinggung pinggir kaca penutup pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung tersebut terisi cairan perlahan-lahan dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
4. Biarkan kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama 2-3 menit agar leukkosit-leukosit mengendap. jika tidak akan dihitung segera, simpan kamar hitung tersebut dalam cawan peti tertutup yang berisi kapas basah.
• Cara menghitung sel
1. Pakailah lensa objektif kecil (pembesaran 10x). turunkan lensa kondensor atau kecilkan diafragma mikroskop. meja mikroskop harus datar,
2. Kamar hitung dengan bidang bergaris diletakkan di bawah objektif dan fokus mikroskop diarahkan pada garis-garis bagi tersebut. Dengan sendirinya leukosit-leukosit akan jelas terlihat.
3. Hitunglah semua leukosit yang terdapat dalam keempat “bidang besar” pada sudut-sudut “seluruh permukaan yang dibagi”.
4. Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan, kemudian turun ke bawah dan dari kanan ke kiri dan seterusnya. Kadang ada sel yang menyinggung garis suatu bidang, sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas haruslah di hitung. Sebaliknya sel-sel yang menyinggung garis sebelah kanan dan bawah tidak boleh dihitung.
• Perhitungan
Pengenceran yang dilakukan pada pipet adalah 20 kali. Jumlah semua sel yang dihitung dalam keempat bidang itu dibagi 4 menunjukkan jumlah leukosit dalam 0,1 ul. Kalikan angka tersebut dengan 10 (untuk tinggi) dan 20 (untuk pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 ul darah. Singkatnya : Jumlah sel yang terhitung dikali 50 = jumlah leukosit per ul darah.
Catatan : Pengenceran yang lazim digunakan untuk menghitung leukosit adalah 20 kali, tetapi menurut keadaan (leukositosis tinggi atau leukopenia) pengenceran dapat diubah sesuai keadaan tersebut, lebih tinggi pada leukositosis dan lebih rendah pada leukopenia. Sedian darah dengan oxalat yang tidak segera dipakai ada kemungkinan terjadi penggumpalan leukosit. Jika darah tepi banyak mengandung sel darah merah berinti maka sel tersebut akan diperhitungkan seperti leukosit, untuk koreksi dapat dilakukan pemeriksaan sedian hapus yang dipakai untuk hitung jenis leukosit, persentase sel darah merah berinti di catat. misalnya ; didapatkan 10.000 leukosit per ul darah dan dari hitung jenis didapatkan tiap 100 leukosit ada 25 sel darah merah berinti, maka jumlah leukosit yang sebenarnya adalah :








Kesalahan kesalahan pada tindakan menghitung leukosit
1.jumlah darah yang dihisap kedalam pipet tidak tepat jika :
a. bekerja terlalu lambat sehingga ada bekuan darah
b. tidak mencapai garis tanda 0,5
c. membaca dengan paralaks
d.memakai pipet basah
e. mengeluarkan sebagaian darah yang telah dihisapkarena meleati garis tanda 0,5
2. pengenceran dalam pipet salah jika :
a. kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali kedalam botol yang berisi larutan Turk
b. tidak menghisap larutan Turk tepat sampai garis 11
c. terjadi gelembung udara didalam pipet pada waktu menghisap larutan Turk.
d. terbuang sedikit cairan pipet pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut karet penghisap dari pipet
3. tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Turk
4. tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
5. tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
6. yang bertalian dengan kamar hitung dan teknik menghitung
a. kamar hitung atau kaca penutup kotor
b. ada gelembung udara termasuk bersama dengan cairan
c. letaknya kaca penutup salah
d. meja mikroskop tidak rata air
e. salah menghitung sel yang menyinggung garis garis batas
f. kaca penutup tergeser karena disentuh dengan lensa mikroskop






Hasil pemeriksaan.
Hitung jumlah sel leukosit / ml darah, yang dikerjakan kurang dari 2 jam.
Harga normal : 4.000.000 – 11.000.000 sel / ml darah.











Desain form permintaan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
PUSKESMAS PURWANTORO II
JL. RAYA WONOGIRI – PONOROGO KM 43
WONOGIRI 57695
No. Lab : Sex :
Tanggal : Alamat :
Nama : Dokter :
Umur :


HASIL PEMERIKSAAN

Pemeriksaaan Hasil Angka Normal Satuan Ket
Hemoglobin
Eritrosit
Lekosit
Trombosit
LED
Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Hematokrit
Gol darah
Malaria
Widal
S. Typhi O
S. Typhi H
S. Typhi AH

Petugas



Nurul Ricka Dwi R

kendali mutu

HITUNG JUMLAH LEKOSIT












Kelompok 3
Anggota :
1.Eko Sukarno (A.101.14.016)
2.Farida Tri Nuraini (A.101.14.017)
3.Fury Masnita Sari (A.101.14.018)
4.Gani Septa (A.101.14.019)
5.Hani Mukhlis S (A.101.14.020)
6. Hapsari Prasetyani (A.101.14.021)
7. Ida Ratna Sari (A.1O1.14.O22)



PENANGANAN SPESIMEN / SAMPEL
Hasil pemeriksaan laboratorium umumnya digunakan oleh dokter untuk membantu menentukan diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium , yaitu :
1.Pra analitik
2.Analitik
3. Post analitik
Pada tahap pra Analitik sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Yang termasuk dalam tahapan pra analitik adalah :
1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium
2. Persiapan penderita / pasien
3. Persiapan alat yang dipakai
4. Cara pengambilan sampel
5. Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) dan transportasi

SPESIMEN DAN SAMPEL
A.Spesimen
Adalah sejumlah darah yang diambil untuk pemeriksaan satu jenis atau lebih tes labortorium
B Sampel
Adalah sebagian (aliquot) spesimen darah yang diambil, dikirim dan diproses di dalam laboratorium sebagai bahan untuk pemeriksaan tertentu. Contoh : aliquot dari Wholeblood dengan antikoagulan , aliquot dari plasma , aliquot dari serum

1.PENANGANAN SPESIMEN
A. MACAM SPESIMEN
Spesimen yang berasal dari manusia dapat berupa :
1.Serum 9. Apus rectum, Apus Tenggorok
2.Plasma 10. Pus
3.Darah (Wholeblood) 11. Sperma
4. 12. Cairan pleura

5.Tinja 13. Cairan ascites
6. Sputum 14. Sekret : - Uretra - Mata
7.Cairan otak - Telinga
8.Bilasan lambung - Hidung



B. Persiapan
1 . persiapan secara umum
a. persiapan pasien untuk mengambil spesimen pada keadaan basal :
1) untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa 8-12 jam sebelum diambil darah
2) pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul 07.00 – 09.00
b. menghindari obat obatan sebelum spesimen diambil.
1) untuk pemeriksaan dengan spesimen darah, tidak minum obat 4 – 24 jam
Sebelum pengambilan spesimen.
2) untuk pemeriksaan dengan spesimen darah, tidak minum obat 48 – 72 jam
Sebelum pengambilan darah
3) apabila pemberian obat tidak memungkinkan untuk dihentikan harus
Diinformasikan kepada petugas laboratorium
c. menghindari aktivitas fisik sebelum spesimen diambil
d. memperhatikan efek postur
untuk menormalkan keseimbangan cairan tubuh dari posisi berdiri keposisi duduk
dianjurkan pasien duduk tenang sekurang kurangnya 15 menit sebelum
pemeriksaan.
e. memperhatikan ariasi diurnal ( perubahan kadar analit sepanjang hari )
pemeriksaan yang dipengaruhi variasi diurnalperlu diperhatikan waktu
pengambilan darahnya, (pemeriksaan ACTH, renin, aldosteron.




PROLOG PRA ANALISA PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT
Persiapan Alat
1. Metode pipet
a. Pipet thoma leukosit
b. Kamar hitung
c. Mikroskop
d. Aspirator
e. Deck glass
f. Lancet steril
g. Sampel darah
h. Alkohol 70%
i. Kapas
j. Larutan pengencer
2. Metode Tabung
a. Tabung serologi
b. Parafilm
c. Kamar hitung
d. Deck glass
e. Lancet steril
f. Mikroskop
g. Aspirator
h. Sampel darah
i. Alkohol 70%
j. Kapas
k. Larutan pengencer









Menghitung Leukosit
Darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. jumlah leukosit dihitung dengan volume tertentu ; dengan mengenakan faktor konversi jumlah leukosit per ul darah dapat diperhitungkan. larutan TURK digunakan sebagai larutan pengencer, dengan komposisi : larutan gentianviolet 1% dalam air 1 ml, asam asetat glasial 1 ml, aquadest ad 100 ml. saringlah sebelum dipakai.
Cara :
• Mengisi pipet Leukosit
1. Isaplah darah kapiler (kapiler, EDTA, atau oxalat) sampai pada garis tanda “0,5″ tepat.
2. Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet
3. Masukkan ujung pipet kedalam larutan TURK sambil mempertahankan darah tetap pada garis tan tadi. pipet dipegang dengan sudut 45 derajat dan larutan TURK dihisap perlahan-lahan sampai garis tanda “11″ tepat. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
4. Angkatlah pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari kemudian lepaskan karet penghisap.
5. Kocoklah pipet tadi selama 15-30 detik. jika tidak segera akan dihitung letakkan pipet dalam posisi horizontal.
• Mengisi kamar hitung
1. Letakkan kamar hitung yang telah benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang mendatar di atas meja.
2. Kocoklah pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus menerus (jangan samapai ada cairan yang terbuang dari pipet saat mengocok)
3. Buang semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3 – 4 tetes) dan kemudian sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan menyinggung pinggir kaca penutup pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung tersebut terisi cairan perlahan-lahan dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
4. Biarkan kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama 2-3 menit agar leukkosit-leukosit mengendap. jika tidak akan dihitung segera, simpan kamar hitung tersebut dalam cawan peti tertutup yang berisi kapas basah.
• Cara menghitung sel
1. Pakailah lensa objektif kecil (pembesaran 10x). turunkan lensa kondensor atau kecilkan diafragma mikroskop. meja mikroskop harus datar,
2. Kamar hitung dengan bidang bergaris diletakkan di bawah objektif dan fokus mikroskop diarahkan pada garis-garis bagi tersebut. Dengan sendirinya leukosit-leukosit akan jelas terlihat.
3. Hitunglah semua leukosit yang terdapat dalam keempat “bidang besar” pada sudut-sudut “seluruh permukaan yang dibagi”.
4. Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan, kemudian turun ke bawah dan dari kanan ke kiri dan seterusnya. Kadang ada sel yang menyinggung garis suatu bidang, sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas haruslah di hitung. Sebaliknya sel-sel yang menyinggung garis sebelah kanan dan bawah tidak boleh dihitung.
• Perhitungan
Pengenceran yang dilakukan pada pipet adalah 20 kali. Jumlah semua sel yang dihitung dalam keempat bidang itu dibagi 4 menunjukkan jumlah leukosit dalam 0,1 ul. Kalikan angka tersebut dengan 10 (untuk tinggi) dan 20 (untuk pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 ul darah. Singkatnya : Jumlah sel yang terhitung dikali 50 = jumlah leukosit per ul darah.
Catatan : Pengenceran yang lazim digunakan untuk menghitung leukosit adalah 20 kali, tetapi menurut keadaan (leukositosis tinggi atau leukopenia) pengenceran dapat diubah sesuai keadaan tersebut, lebih tinggi pada leukositosis dan lebih rendah pada leukopenia. Sedian darah dengan oxalat yang tidak segera dipakai ada kemungkinan terjadi penggumpalan leukosit. Jika darah tepi banyak mengandung sel darah merah berinti maka sel tersebut akan diperhitungkan seperti leukosit, untuk koreksi dapat dilakukan pemeriksaan sedian hapus yang dipakai untuk hitung jenis leukosit, persentase sel darah merah berinti di catat. misalnya ; didapatkan 10.000 leukosit per ul darah dan dari hitung jenis didapatkan tiap 100 leukosit ada 25 sel darah merah berinti, maka jumlah leukosit yang sebenarnya adalah :








Kesalahan kesalahan pada tindakan menghitung leukosit
1.jumlah darah yang dihisap kedalam pipet tidak tepat jika :
a. bekerja terlalu lambat sehingga ada bekuan darah
b. tidak mencapai garis tanda 0,5
c. membaca dengan paralaks
d.memakai pipet basah
e. mengeluarkan sebagaian darah yang telah dihisapkarena meleati garis tanda 0,5
2. pengenceran dalam pipet salah jika :
a. kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali kedalam botol yang berisi larutan Turk
b. tidak menghisap larutan Turk tepat sampai garis 11
c. terjadi gelembung udara didalam pipet pada waktu menghisap larutan Turk.
d. terbuang sedikit cairan pipet pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut karet penghisap dari pipet
3. tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Turk
4. tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
5. tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
6. yang bertalian dengan kamar hitung dan teknik menghitung
a. kamar hitung atau kaca penutup kotor
b. ada gelembung udara termasuk bersama dengan cairan
c. letaknya kaca penutup salah
d. meja mikroskop tidak rata air
e. salah menghitung sel yang menyinggung garis garis batas
f. kaca penutup tergeser karena disentuh dengan lensa mikroskop






Hasil pemeriksaan.
Hitung jumlah sel leukosit / ml darah, yang dikerjakan kurang dari 2 jam.
Harga normal : 4.000.000 – 11.000.000 sel / ml darah.











Desain form permintaan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
PUSKESMAS PURWANTORO II
JL. RAYA WONOGIRI – PONOROGO KM 43
WONOGIRI 57695
No. Lab : Sex :
Tanggal : Alamat :
Nama : Dokter :
Umur :


HASIL PEMERIKSAAN

Pemeriksaaan Hasil Angka Normal Satuan Ket
Hemoglobin
Eritrosit
Lekosit
Trombosit
LED
Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Hematokrit
Gol darah
Malaria
Widal
S. Typhi O
S. Typhi H
S. Typhi AH

Petugas



Nurul Ricka Dwi R

Sabtu, 29 Oktober 2011

kendali mutu

HITUNG JUMLAH LEKOSIT












Kelompok 3
Anggota :
1.Eko Sukarno (A.101.14.016)
2.Farida Tri Nuraini (A.101.14.017)
3.Fury Masnita Sari (A.101.14.018)
4.Gani Septa (A.101.14.019)
5.Hani Mukhlis S (A.101.14.020)
6. Hapsari Prasetyani (A.101.14.021)
7. Ida Ratna Sari (A.1O1.14.O22)



PROLOG PRA ANALISA PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT
Persiapan Alat
1. Metode pipet
a. Pipet thoma leukosit
b. Kamar hitung
c. Mikroskop
d. Aspirator
e. Deck glass
f. Lancet steril
g. Sampel darah
h. Alkohol 70%
i. Kapas
j. Larutan pengencer
2. Metode Tabung
a. Tabung serologi
b. Parafilm
c. Kamar hitung
d. Deck glass
e. Lancet steril
f. Mikroskop
g. Aspirator
h. Sampel darah
i. Alkohol 70%
j. Kapas
k. Larutan pengencer









Menghitung Leukosit
Darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. jumlah leukosit dihitung dengan volume tertentu ; dengan mengenakan faktor konversi jumlah leukosit per ul darah dapat diperhitungkan. larutan TURK digunakan sebagai larutan pengencer, dengan komposisi : larutan gentianviolet 1% dalam air 1 ml, asam asetat glasial 1 ml, aquadest ad 100 ml. saringlah sebelum dipakai.
Cara :
• Mengisi pipet Leukosit
1. Isaplah darah kapiler (kapiler, EDTA, atau oxalat) sampai pada garis tanda “0,5″ tepat.
2. Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet
3. Masukkan ujung pipet kedalam larutan TURK sambil mempertahankan darah tetap pada garis tan tadi. pipet dipegang dengan sudut 45 derajat dan larutan TURK dihisap perlahan-lahan sampai garis tanda “11″ tepat. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
4. Angkatlah pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari kemudian lepaskan karet penghisap.
5. Kocoklah pipet tadi selama 15-30 detik. jika tidak segera akan dihitung letakkan pipet dalam posisi horizontal.
• Mengisi kamar hitung
1. Letakkan kamar hitung yang telah benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang mendatar di atas meja.
2. Kocoklah pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus menerus (jangan samapai ada cairan yang terbuang dari pipet saat mengocok)
3. Buang semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3 – 4 tetes) dan kemudian sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan menyinggung pinggir kaca penutup pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung tersebut terisi cairan perlahan-lahan dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
4. Biarkan kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama 2-3 menit agar leukkosit-leukosit mengendap. jika tidak akan dihitung segera, simpan kamar hitung tersebut dalam cawan peti tertutup yang berisi kapas basah.
• Cara menghitung sel
1. Pakailah lensa objektif kecil (pembesaran 10x). turunkan lensa kondensor atau kecilkan diafragma mikroskop. meja mikroskop harus datar,
2. Kamar hitung dengan bidang bergaris diletakkan di bawah objektif dan fokus mikroskop diarahkan pada garis-garis bagi tersebut. Dengan sendirinya leukosit-leukosit akan jelas terlihat.
3. Hitunglah semua leukosit yang terdapat dalam keempat “bidang besar” pada sudut-sudut “seluruh permukaan yang dibagi”.
4. Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan, kemudian turun ke bawah dan dari kanan ke kiri dan seterusnya. Kadang ada sel yang menyinggung garis suatu bidang, sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas haruslah di hitung. Sebaliknya sel-sel yang menyinggung garis sebelah kanan dan bawah tidak boleh dihitung.
• Perhitungan
Pengenceran yang dilakukan pada pipet adalah 20 kali. Jumlah semua sel yang dihitung dalam keempat bidang itu dibagi 4 menunjukkan jumlah leukosit dalam 0,1 ul. Kalikan angka tersebut dengan 10 (untuk tinggi) dan 20 (untuk pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 ul darah. Singkatnya : Jumlah sel yang terhitung dikali 50 = jumlah leukosit per ul darah.
Catatan : Pengenceran yang lazim digunakan untuk menghitung leukosit adalah 20 kali, tetapi menurut keadaan (leukositosis tinggi atau leukopenia) pengenceran dapat diubah sesuai keadaan tersebut, lebih tinggi pada leukositosis dan lebih rendah pada leukopenia. Sedian darah dengan oxalat yang tidak segera dipakai ada kemungkinan terjadi penggumpalan leukosit. Jika darah tepi banyak mengandung sel darah merah berinti maka sel tersebut akan diperhitungkan seperti leukosit, untuk koreksi dapat dilakukan pemeriksaan sedian hapus yang dipakai untuk hitung jenis leukosit, persentase sel darah merah berinti di catat. misalnya ; didapatkan 10.000 leukosit per ul darah dan dari hitung jenis didapatkan tiap 100 leukosit ada 25 sel darah merah berinti, maka jumlah leukosit yang sebenarnya adalah :






PENANGANAN SPESIMEN / SAMPEL
Hasil pemeriksaan laboratorium umumnya digunakan oleh dokter untuk membantu menentukan diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium , yaitu :
1.Pra analitik
2.Analitik
3. Post analitik
Pada tahap pra Analitik sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Yang termasuk dalam tahapan pra analitik adalah :
1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium
2. Persiapan penderita / pasien
3. Persiapan alat yang dipakai
4. Cara pengambilan sampel
5. Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) dan transportasi

SPESIMEN DAN SAMPEL
A.Spesimen
Adalah sejumlah darah yang diambil untuk pemeriksaan satu jenis atau lebih tes labortorium
B Sampel
Adalah sebagian (aliquot) spesimen darah yang diambil, dikirim dan diproses di dalam laboratorium sebagai bahan untuk pemeriksaan tertentu. Contoh : aliquot dari Wholeblood dengan antikoagulan , aliquot dari plasma , aliquot dari serum

1.PENANGANAN SPESIMEN
A. MACAM SPESIMEN
Spesimen yang berasal dari manusia dapat berupa :
1.Serum 9. Apus rectum, Apus Tenggorok
2.Plasma 10. Pus
3.Darah (Wholeblood) 11. Sperma
4. 12. Cairan pleura

5.Tinja 13. Cairan ascites
6. Sputum 14. Sekret : - Uretra - Mata
7.Cairan otak - Telinga
8.Bilasan lambung - Hidung



B. Persiapan
1 . persiapan secara umum
a. persiapan pasien untuk mengambil spesimen pada keadaan basal :
1) untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa 8-12 jam sebelum diambil darah
2) pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul 07.00 – 09.00
b. menghindari obat obatan sebelum spesimen diambil.
1) untuk pemeriksaan dengan spesimen darah, tidak minum obat 4 – 24 jam
Sebelum pengambilan spesimen.
2) untuk pemeriksaan dengan spesimen darah, tidak minum obat 48 – 72 jam
Sebelum pengambilan darah
3) apabila pemberian obat tidak memungkinkan untuk dihentikan harus
Diinformasikan kepada petugas laboratorium
c. menghindari aktivitas fisik sebelum spesimen diambil
d. memperhatikan efek postur
untuk menormalkan keseimbangan cairan tubuh dari posisi berdiri keposisi duduk
dianjurkan pasien duduk tenang sekurang kurangnya 15 menit sebelum
pemeriksaan.
e. memperhatikan ariasi diurnal ( perubahan kadar analit sepanjang hari )
pemeriksaan yang dipengaruhi variasi diurnalperlu diperhatikan waktu
pengambilan darahnya, (pemeriksaan ACTH, renin, aldosteron.





















Kesalahan kesalahan pada tindakan menghitung leukosit
1.jumlah darah yang dihisap kedalam pipet tidak tepat jika :
a. bekerja terlalu lambat sehingga ada bekuan darah
b. tidak mencapai garis tanda 0,5
c. membaca dengan paralaks
d.memakai pipet basah
e. mengeluarkan sebagaian darah yang telah dihisapkarena meleati garis tanda 0,5
2. pengenceran dalam pipet salah jika :
a. kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali kedalam botol yang berisi larutan Turk
b. tidak menghisap larutan Turk tepat sampai garis 11
c. terjadi gelembung udara didalam pipet pada waktu menghisap larutan Turk.
d. terbuang sedikit cairan pipet pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut karet penghisap dari pipet
3. tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Turk
4. tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
5. tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
6. yang bertalian dengan kamar hitung dan teknik menghitung
a. kamar hitung atau kaca penutup kotor
b. ada gelembung udara termasuk bersama dengan cairan
c. letaknya kaca penutup salah
d. meja mikroskop tidak rata air
e. salah menghitung sel yang menyinggung garis garis batas
f. kaca penutup tergeser karena disentuh dengan lensa mikroskop

Minggu, 25 September 2011

Toksikologi

TOKSIOLOGI




Nama Anggota:
1. Adi gunawan (A.101.14.001)
2. Ageng Karisma (A.101.14.002)
3. Asri wulandari (A.101.14.006)
4. Eko sukarno (A.101.14.015)
5. Hani (A.101.14.020)
6. Ida Ratna Sari (A.101.14.022)
7. Intan Kartika (A.101.14.024)
8. Ismi setya (A.101.14.025)
9. Latifah (A.101.14.027)
10. Maria Ulfah (A.101.14.030)


AKADEMI ANALIS KERSEHATAN NASIONAL SURAKARTA 2011

1. Drugh Intoxications : a. Nikotin

Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.
Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
b. Antibiotik


Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun seperti strychnine, antibiotika dijuluki "peluru ajaib": obat yang membidik penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan Setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

c. Tar


Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

d. Potasium

Potasium klorat atau kalium klorat yang memiliki rumus kimia KCL seperti bahan klorat lain adalah bahan oksidator umum yang ditemui di laboratorium kimia. Bahan ini merupakan oksidator yang relatif kuat. Kalium klorat diproduksi dalam skala besar untuk industri kembang api korek api, peledak, dan antiseptik.

Sebagian besar piroteknik dan bahan peledak berdaya ledak rendah, beroperasi berdasarkan proses reaksi antara "bahan bakar" dan oksigen untuk menghasilkan panas, suara, atau gas.

Piroteknik adalah bahan untuk menghasilkan api, nyala, cahaya panas, suara ledakan, atau asap, tetapi bukan ledakan hebat, misalnya korek api, pengembang airbag, granat, pelet bahan bakar untuk tungku, dan sebagainya. Walaupun di udara ada oksigen, laju pembakaran akan terbatas bila hanya mengandalkan suplai oksigen atmosfer.
e. Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah nama jenis hormon yang merupakan senyawa regulator seluruh sistem homeostasis tubuh organisme agar dapat bertahan menghadapi perubahan lingkungan dan infeksi.[1]
Hormon kortikosteroid terdiri dari 2 sub-jenis yaitu hormon jenis glukokortikoid dan hormon jenis mineralokortikoid. Keduanya memiliki pengaruh yang sangat luas, seperti berpengaruh pada perubahan lintasan metabolisme karbohidrat, protein dan lipid, serta modulasi keseimbangan antara air dan cairan elektrolit tubuh; serta berdampak pada seluruh sistem tubuh seperti sistem kardiovaskular, muskuloskeletal, saraf, kekebalan, dan fetal termasuk mempengaruhi perkembangan dan kematangan paru pada masa janin.
Pada sistem endokrin, kortikosteroid mempengaruhi aktivitas beberapa hormon yang lain. Misalnya mengaktivasi hormon jenis katekolamin dan menstimulasi sintesis hormon adrenalin dari hormon noradrenalin, atau pada kelenjar tiroid, kortikosteroid menghambat sekresi hormon TSH dan menurunkan daya fisiologis tiroksin. Aktivitas hormon GH juga terhambat meskipun pada simtoma akromegali, kortikosteroid justru meningkatkan sekresi hormon GH dengan keberadaan hormon ACTH. Pada masa tumbuh kembang, terapi hormon kortikosteroid atau simtoma hiperkortisisme dapat menyebabkan pertumbuhan seorang anak terhenti sama sekali, sebagai akibat dari penurunan kematangan epiphyseal plates dan pertumbuhan tulang panjang. Dengan konsentrasi yang lebih tinggi, kortikosteroid akan menghambat sekresi hormon LH pada kelenjar gonad yang seharusnya dilepaskan sel gonadotrop sebagai respon atas stimulasi hormonal.
2. Food Intoxications : a. Bontulinum : kaleng makanan

Botulism adalah penyakit serius yang menyebabkan kelumpuhan yang lembut dari otot-otot. Ia disebabkan oleh neurotoxin, yang untuk umum disebut racun botulinum, yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri Clostridium botulinum. Ada tujuh neurotoxins (tipe-tipe A-G) yang berbeda yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum, namun tipe-tipe A, B, dan E (jarang F) adalah yang paling umum yang menghasilkan kelumpuhan yang lembut pada manusia-manusia. Tipe-tipe lain utamanya menyebabkan penyakit pada hewan-hewan. Kebanyakan spesi-spesi Clostridium menghasilkan hanya satu tipe dari neurotoxin.

Sejarah yang direkam dari botulism mulai pada tahun 1735, ketika penyakitnya pertama dihubungkan dengan sosis Jerman (penyakit yang dilahirkan oleh makanan, atau keracunan makanan setelah memakan sosis). Pada tahun 1870, dokter Jerman dengan nama Muller memperoleh nama botulism dari kata Latin untuk sosis. Bakteri clostridium botulinum pertamakali diisolasi pada tahun 1895, dan neurotoxin yang dihasilkannya diisolasi pada tahun 1944 oleh Dr. Edward Schantz.

b. Mercuri : ikan

Toksisitas logam adalah terjadinya keracunan dalam tubuh manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun.[1] Zat-zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut.[1] Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih tambang, tanah, air, dan udara.[2] Macam-macam logam beracun yaitu raksa/merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni), arsene (As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink (Zn).[3] Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian logam.[3] Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per tahun pada pabrik termometer, spigmanometer, barometer, baterai, saklar elektrik, dan peralatan elektronik.[2]
c. sakazaki : susu

Bakteri Enterobacter sakazakii dapat menghasilkan enterotoksin, atau bahan atau zat racun yang tahan panas. Racun dari bakteri ini dapat menyebabkan enteritis atau radang usus. Selain itu juga bisa menyebabkan sepsis atau keracunan oleh hasil proses pembusukan.tidak itu saja, racun dari bakteri Enterobacter sakazakii juga bisa menyebabkan meningitis atau peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Wah ngeri juga yaks :sedih: Namun menkes menjelaskan bahwa susu tersebut aman jika disajikan menggunakan air masak dengan suhu diatas 70°c
d. boraks : tahu, bakso

Boraks biasanya bersifat iritan dan racun bagi sel-sel tubuh, berbahaya bagi susunan saraf pusat, ginjal dan hati. Jika tertkena dengan kulit dapat menimbulkan iritasi. Dan jika tertelan akan menimbulkan kerusakan pada usus, otak atau ginjal (Himpunan alumni fateta, 2005).
Boraks menimbulkan efek racun pada manusia, toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks apabila terdapat pada makanan, maka dalam waktu jangka lama walau hanya sedikit akan terjadi akumulasi (penumpukan) dalam otak, hati, ginjal dan jaringan
Boraks adalah senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat (NaB4O7). berbentuk padat, jika terlarut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Dengan demikian bahaya boraks identik dengan bahaya asam borat (Khamid, 1993).
e. jamur : makanan basi

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.


f. urosiol : kacang mete


Kadar lemak total pada 100 gram kacang mete mentah, panggang, dan goreng, masing mas 47, 5, dan 56 gram. Tingginya kadar lemak pada biji mete sangat berperan penting dalam peningkatan kadar energi dan cita rasa. Itulah yang menyebabkan biji mete sangat enak dan lezat rasanya.

Sekilas, data kadar lemak tersebut tampak sangat menakutkan karena lemak sering dituding sebagai penyebab obesitas dan timbulnya berbagai penyakit degeneratif. Namun, bila kita cermati komposisi lemak penyusunnya kita tidak perlu khawatir berlebihan terhadap lemak mete.

Lemak pada kacang mete tersusun atas 18 persen asam lemak jenuh dan 82 persen asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh yang sangat ditakuti karena dituding sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit, ternyata kadarnya sangat rendah pada kacang mete. Asam lemak jenuh pada kacang mete didominasi oleh palmitat dan stearat.

g. capcaisin :cabe

Kapsaisin (8-metil-N-vanilil-6-nonenamida) termasuk di dalam Kapsaisinoid, yaitu zat kimia yang menimbulkan rasa pedas yang ada dalam tumbuh-tumbuhan, seperti cabai.
Rasa pedas ini muncul karena kapsaisin menciptakan isyarat yang sama bagi otak seperti saat kulit terkena panas. Berbeda dengan panas, rasa panas dari lidah ini hanya "rasa", bukan terbakar sesungguhnya.
Polisi sering menggunakan kapsaisin untuk menggendalikan massa demonstran. Cairan kapsaisin ini lazim disebut "gas air mata", yang mudah membuat iritasi orang.



h. glikoalkoloid : kentang

Kentang hijau tidak terlihat menggiurkan. Ini menguntungkan karena bagian yang hijaun itu mengandung racun bernama glikoalkaloid yang kadarnya tinggi sehingga menyebabkan kentang terasa pahit. Makanan bagian kentang yang hijau bisa berbahaya, dan meski efek yang paling mungkin hanyalah gangguan perut ringan, ada beberapa kasus dengan dampak yang lebih serius
i. sianida :almond, apel

Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok siano C≡N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.
Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa. Beberapa adalah gas, dan lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti-garam, beberapa kovalen. Beberapa molekular, beberapa ionik, dan banyak juga polimerik. Senyawa yang dapat melepas ion sianida CN− sangat beracun.
3. War Toxicans : a. Gas CO2

Bagi manusia dampak CO dapat menyebabkan gangguan kesehatan sampai kematian, karena CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara metabolis dengan hemoglobin dalam darah (Hb) :
Hb + O2 ⎯→ O2Hb (oksihemoglobin)
Hb + CO ⎯→ COHb (karboksihemoglobin)
COHb 140 kali lebih stabil daripada O2Hb.
Tanda-tanda keracunan gas CO adalah: pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat lagi adalah: kemampuan gerak tubuh menurun, gangguan pada sistem kardiovaskular, serangan jantung, sampai dengan kematian.
b. radiasi nuklir dan radiasi bom atom



Senjata nuklir mempunyai dua tipe dasar. Tipe pertama menghasilkan energi ledakannya hanya dari proses reaksi fisi. Senjata tipe ini secara umum dinamai bom atom (atomic bomb, A-bombs). Energinya hanya diproduksi dari inti atom.
Pada senjata tipe fisi, masa fissile material (uranium yang diperkaya atau plutonium) dirancang mencapai supercritical mass - jumlah massa yang diperlukan untuk membentuk reaksi rantai- dengan menabrakkan sebutir bahan sub-critical terhadap butiran lainnya (the "gun" method), atau dengan memampatkan bulatan bahan sub-critical menggunakan bahan peledak kimia sehingga mencapai tingkat kepadatan beberapa kali lipat dari nilai semula. (the "implosion" method). Metoda yang kedua dianggap lebih canggih dibandingkan yang pertama. Dan juga penggunaan plutonium sebagai bahan fisil hanya bisa di metoda kedua.


Daftar pustaka :
1. Wikipedia indonesia
2. Www.rokoksin-online.com
3. www.strategyeasy.com

Selasa, 14 Juni 2011

intel atom dual core n550


sekarang ada kabar menguntungkan dari pasar netbook, prosesor dual core intel atom pertama yakni n550  muncul dikisaran kuartal ketiga 2010. prosesor tersebut memiliki kecepatan 1,5GHz dengan L2 chace sebesar 1MB ( yang ,asing - masing 512 KB L2 cache per core). sehingga internetan berjalan dengan lancar  dan responsif terhadap prosesor dual core yang sangat hemat daya ini.
prosesor ini memang bukan prosesor dual core atom yang pertama dipasangkan pada netbook. sebagai informasi, asus EeePC 1201N memiliki prosesor atom 330 dual core. akan tetapi prosesor tersebut bukanlah prosesor yabg didesain khusus untuk netbook, tetapi didesain untuk nettop.
dari sisi konsumsi energi, tidak ada perbedaan yang siknifikan. sejumlah sumber menyebutkan, atom n550 mengkonsumsi daya hingga rata-rata 8,5 watt. meski lebih sedikit boros dibanding atom 330 yang mengkonsumsi daya rata - rata 8 watt, tetapi angak tersebut lebih baik jika dibanding prosesor masa kini yang memiliki fungsi chips northbridge yang terpasang pada prosesor.
Adalah Aspire One D255, netbook yang menggunakan teknologi baru Intel Atom N550 dengan prosesor Dual Core dalam berbagai warna dan corak serta gaya baru untuk menjawab kebutuhan konsumen akan gaya hidup dan mobilitas. Konsumen cukup dimanjakan dengan kehadiran Netbook Dual Core Aspire One D255 ini, karena hadirnya Acer D255 akan membawa era baru dalam dunia Netbook.

Tersedia dalam 5 pilihan warna yakni Aquamarine Blue, Diamond Black, Ruby Red, Sandstone Brown, dan Seashell White, AOD 255 menggunakan layar 10,1 inci dengan resolusi 1024 x 600 piksel. Intel GMA 3150 dengan memori grafis 64MB serta DDR3 1GB tersedia di dalamnya.
Berapakah Harga Acer Aspire D255 Netbook Terbaru 2010 ini? Dengan mengeluarkan uang 3 atau 3 1/2 juta, kita sudah bisa mempunyai dan menggunakan Netbook Aspire One D255. Netbook yang sudah beredar di pasaran ini tersedia dalam 2 versi, yang menggunakan sistem
operasi Windows 7 Starter (dijual seharga Rp3,5 juta) serta versi yang menggunakan sistem operasi Linux (dijual seharga Rp3 juta). Keduanya diklaim mampu beroperasi hingga 8 jam.
Spesifikasi Acer Aspire One D255 :
- Prosesor: Intel Atom N550 (1MB L2 Cache, 1,5Ghz, 8 watt).
- Memori: Single channel DDR3 1GB.
- Display: 10,1 inch, resolusi 1024 X 600 (WSVGA).
- Kartu grafis: Intel 3150, dengan 64MB Ram dedicated.
- Hardisk: 160/250 GB
- Berat: 1,25 KG (termasuk baterai 6 sel).
- Daya tahan baterai: Sekitar 8 jam
NEW HP MINI NOTE 110-3504/3505/3506
SPEC:
Processor intel® Atom™ Processor N550 dual core (1.5 GHz, Cache 1 MB)
Standard Memory 1 GB DDR3 SODIMM PC-10600
Video Type Intel® Graphics Media Accelerator 3150 256 MB (shared)
Display Size 10.1" WSVGA LED
Display Technology Anti-glare LED
Hard Drive Type 320 GB Serial ATA 7200 RPM
Bluetooth
CardReader
Webcamera
6-Cell Rechargeable Lithium-ion Battery
Dimension (WHD) 26.8 x 2.28 x 19.1 cm
Weight 1.4 kg
1-year Hewlett Packer Warranty (RESMI)
3 color :red,white,blue
Kelebihan Intel Atom N550 Dengan Core Duo
Review Acer Aspire One D255 The New Atom Processor Hardware D255 Ini Merupakan Netbook Dengan Processor Intel Atom N550 2 Core Kelebihan + Processor from panggungponsel.com
Kelebihan Intel Atom Processor N550
Acer Aspire One D255 Intel Atom N550 DualCore Laptop Previews Acer Aspire Launches New Netbook Aspire One D255 Which Offers New Technology Intel Atom N550 Dual from panggungponsel.com

intel atom dual core n5550


Kamis, 26 Mei 2011

disk antibiotik

bakteriologi...

disk antibiotik : suatu kertas saring yang mengandung larutan obat yang konsentrasinya telah diketahui.
syarat penggunaan disk antibiotik :
         1. tidak kadaluarsa
          2.dibuang 2 - 3 disk sebelum digunakan
         3.pemakaian disesuaikan antara disk dengan jenis bakteri

disk antibiotik yang kadaluarsa tidak dapat digunakan karena perubahan sifat disk akan berpengaruh pada konsentrasi obat yang terkandung pada disk dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
CMZ 30 : artinya setiap keping disk antibiotik mengandung CMZ 30.
zona radikal yaitu suatu daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri....
cara mengukur daerah hambatan atau zona kosong diukur seluruh diameter serta disk dinyatakan dalam mm.
zona iradikal yaitu suatu daerah disekitar disk dimana pertumbuhan bakteri dihambat oleh disk antibiotik tetapi tidak dimatikan.
cara mengukur, diukur pada diameter daerah kosong sampai pinggir pertumbuhan yang kurang subur dikurangi dengan zona radikal dinyatakan dlm mm

Sabtu, 07 Mei 2011

toxocara sp

spesies penting :
1. Toxocara canis (anjing)
2. Toxocara cati ( kucing)
-habiet : mucosa usus halus anjing / kucing
-dilihat dari morfologi dan siklus hidupnya toxocara sp menyerupai ascaris lumbricoides sehingga sering dikatakan ascarid.
-cara infeksi : tertelan telur melalui makanan / minuman

Senin, 02 Mei 2011

laguku....

mungkin kah kau tahu rasa cinta yang kini membara, yg masih tersimpan dalam lubuk jiwa...
ingin kuungkapkan lewat kata yang mesra untukmu, namun kutak kuasa untuk melakukannya..
mungkin hanya lewat lagu ini, akan kunyatakan rasa cintaku padamu, rinduku padamu tak bertepi.

Selasa, 19 April 2011

pengertian vacum tube


 Peralatan elektronik yang berbentuk tube, yang didalamnya tidak terdapat udara atau gas apapun. Tube ini ada terlebih dulu daripada transistor atau perangkat lainnya. Tube memiliki empat bagian utama; yaitu plat, katoda, filamen (pemanas), dan kisi jaringan. Listrik dihasilkan dari tube melalui katode dan plat, dan mengalir pada saat filamen dipanaskan. Saat ini tube masih banyak digunakan, seperti untuk radio transmitter, peralatan audio yang memerlukan harmoni amplitudo yang ganjil yang tidak dapat dihasilkan oleh transistor, atau untuk aplikasi ruang angkasa dimana terdapat resiko dari kerusakan radiasi.

Kamis, 14 April 2011


awali harimu dengan senyuman.......
hidup hanya sekali, jangan pernah kau sia sia kan hidup ini.
buatlah hidup ini lebih bermakna...
kau pasti bisa.....

sahabat sejati.....

bersama sama berbagi tawa,canda,dan suka..... teman adalah hal terindah buatku.
mereka ada disaat Q senang dan sedih.
thanks sob.........

selama kau belum jadi mlilikku yang utuh, Q akan slalu menjagamu walau keujung dunia..............

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More